Img 20220127 Wa0004

Liputan4.com 26/01/2022
Kota Pekalongan – Jawa Tengah
Kota pekalongan masih terus mengoptimalkan masalah sampah yang menjadi perhatian bersama di karenakan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) yang ber lokasi di kelurahan Degayu pekalongan utara sudah semakin overluod.

Di tahun 2021 lalu pemerintah kota pekalongan, walikota, ketua Dprd beserta asisten dan OPD terkait kota pekalongan. mengunjungi ke perusahaan tentang penanganan sampah yang ber ada di kota bandung jawa barat sampai 2 kali.
Dari mulai PT Pindad melanjutkan ke TPS 3 R (Tempat Pengelolaan Sampah Reuse,Reduce, dan Recycle) di kawasan melong Kota cimahi Bandung.

Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid, SE mengungkapkan bahwa, Pemkot Pekalongan pada tahun 2022 ini menjalin kerjasama dengan PT Pindad terkait penanganan sampah di TPA Degayu kota Pekalongan.

Pemkot Pekalongan berupaya untuk memiliki incinerator atau mesin pembakar sampah ramah lingkungan. Setelah sempat dua kali gagal lelang, akhirnya pengadaan dua unit incinerator senilai Rp2,5 miliar bisa terlaksana.

“Pada tahun ini kita bekerjasama dengan PT Pindad, mudah-mudahan bisa terealisasi secepatnya dan bisa membantu mengurangi gunungan sampah yang ada di TPA Degayu. Pengadaan incinerator kita jadi, sementara masih 2 unit, mudah-mudahan kalau ini berjalan maksimal kita koordinasi dengan DPRD dan dinas terkait juga untuk bisa menambah alat itu lagi,” pungkas Aaf.(sapaan walikota Pekalongan)

Joko Purnomo selaku kepala dinas lingkungan hidup (DLH)
“Mengungkapkan bahwa sampah di kota Pekalongan yang berada di tempat pemrosesan terakhir (TPA) degayu kurang lebih 140 ton perhari padahal TPA sudah overloud.
Tahun 2022 saya ada program pengurangan sampah TPS 3 R mandiri dan bertanggung ekonomi.

Program tersebut di laksanakan dengan pilot projek di Tempat Pengelolaan Sampah, Reuse, Reduce, & Recycle (TPS 3 R ) bendan jalan Slamet dengan merehab gedung serta membeli alat pemilah sampah senilai 250 juta.

Dengan alat tersebut sampah dapat langsung terpilah menjadi Plastik dan bubur sampah yang akan di pakai sebagai media budidaya maggot sehingga Tempat Pengelolaan Sampah, Reuse, Reduce, & Recycle
(TPS 3R ) bisa mandiri dan berekonomi dengan menjual plastik,maggot serta kasgot(Pupuk super) ungkapnya.

Tambahan
TPS 3R yang aktif ada 19 unit sedangkan jumlah sampah perhari 140 ton, apabila ada 10 Tempat Pengelolaan Sampah, Reuse, Reduce, & Recycle (TPS 3R ) di beri mesin pemilah sampah seperti di TPS 3R Bendan maka tiap TPS 3R harus mengelola sampah 14 ton per hari dan itu sangat mungkin karena kemampuan mesin per hari dapat memilah sampah 15 ton dalam perhari sehingga semua sampah tidak perlu lagi di buang ke TPA degayu sehingga permasalahan sampah akan selesai di TPS 3R (pada sumbernya). Ungkap joko purnomo

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *