DISUSUN OLEH:
SUGIHARTO 1620320009
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
FAKULTAS EKONOMI BISNIS ISLAM
PROGAM STUDI MANAJEMEN BISNIS SYARIAH (MBS)
TAHUN 2023
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Dalam dunia bisnis yang beraneka ragam menjadikan persaingan di pasar semakin ketat, untuk mendapapatkan pasar yang luas pengusaha dituntut untuk lebih memperhatikan manajemen pemasarannya untuk menarik konsumen, baik di dalam kondisi ekonomi yang stabil atau ekonomi naik turun, karena itu perusahaan dituntut bersaing lebih keras melalui strategi-strategi pemasaran yang dapat membuat usahanya tetap berkembang, dan Salah satunya adalah di Ucup Shop bangsri Jepara.
Adanya pandemi covid 19 perusahaan ini perhari mampu menghasilkan 2 juta, 3 juta bahkan kadang sampai 5 juta, dan di tahun 2017, 2018 rata-rata pemasukan per bulan mencapai 70 juta hingga 80 juta, karena adanya pandemi covid-19 yang menjadikan peraturan pemerintah melarang masyarakat tidak boleh berkerumun, membuat penghasilan perusahaan menurun drastis. Ditahun 2019 akhir, 2020, 2021 pemasukan perhari sekitar 500 rb hingga 1 jutaan yang mencapai perbulan antara 18 juta sampai 25 jutaan, maka penurun omset tersebut menjadikan gejolak bagi perusahaan hingga menjadikan pengurangan karyawan, dan setelah pandemi ini lewat, penjualan sedikit meningkat tapi belum bisa stabil seperti semula sebelum adanya Covid 19, saat ini pemasukan kurang lebih 1 jutaan perhari yang diglobal perbulan mencapai sekitar 30jt hingga 35 jutaan.
Adanya penjualan yang belum stabil dibutuhkan sebuah pemasaran yang maksimal dalam meningkatkan penjualan produk di Uchup Shop. Secara umum pemasaran adalah suatu proses sosial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan dan mempertukarkan produk dan nilai dengan individu dan kelompok lainnya, dan Markeeting mix merupakan salah satu kegiatan pemasaran yang sangat menentukan keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan tersebut. Dalam marketing mix terdapat variable-variabel yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan, yakni produk, struktur harga, kegiatan promosi dan sistem distribusi yang dapat menciptakan dan mendorong terciptanya pembeli.
Ucup Shop bangsri Jepara dalam menjual produknya, memerlukan strategi pemasaran yang jelas. Maka dari itu, di bentuklah tim marketing yang menghandel alur pemasaran. Pemasaran merupakan kegiatan yang berupa penentuan jenis produk yang dihasilkan, jumlah yang dipasarkan, harga yang ditetapkan, cara penyalurannya, bentuk promosinya dan sebagainya, Jadi dalam proses pemasaran itu terjadi proses timbal balik di mana perusahaan menyajikan barang-barang dan jasa kepada masyarakat atau konsumen untuk mendapatkan keuntungan, sedangkan konsumen menyerahkan uang sebagai imbalan atas terpenuhinya kebutuhan mereka secara cepat dan memuaskan. Proses pemasaran ditinjau dari sudut pandang para pengusaha merupakan proses tentang bagaimana pengusaha dapat mempengaruhi seseorang agar seseorang tersebut menjadi tertarik (tahu), senang, kemudian membeli dan akhirnya puas terhadap produk yang dipasarkan.
Konsep pemasaran (Marketing Concept) merupakan falsafah perusahaan yang menyatakan bahwa pemasaran keinginan pembeli adalah syarat utama bagi kelangsungan hidup perusahaan. Segala kegiatan perusahaan dibidang produksi, teknik, keuangan dan pemasaran diarahkan pada usaha untuk mengetahui keinginan pembeli kemudian memuaskan keinginan tersebut dengan mendapatkan laba, Jadi bagian pemasaran mempunyai peranan aktif sejak dimulainya proses produksi. Semua kegiatan perusahaan untuk menghasilkan dan menjual barang didasarkan pada masalah pemasaran.
Pemasaran yang tepat ditangan tim marketing yang hebat, Ucup Shop bangsri Jepara mulai ada peningkatan lagi pasca pandemi, selama pandemi banyak mengalami kerugian dengan di adakannya kebijakan dari pemerintah seperti di rumah aja, ppkm atau yang lainnya. Tim Marketing dalam memasarkan sebuah produk bukan asal sembarangan, melainkan menggunakan ilmu ekonomi, dengan ilmu ekonomi mereka dapat lebih mudah dalam menjual produk yang ada di Ucup Shop, Dalam pemasaran dibutuhkan ilmu ekonomi secara dapat membantu akan pemahaman dalam pemasaran. Ilmu ekonomi didefinisikan sebagai ilmu pegetahuan yang mempelajari perilaku manusia sebagai hubungan antara tujuan dan sarana langkah yang memiliki kegunaan-kegunaan alternatif. Ilmu ekonomi adalah studi yang mempelajari cara-cara manusia mencapai kesejahteraan dan mendistribusikannya. Kesejahteraan yang dimaksud adalah segala sesuatu yang memilki nilai dan harga mancakup barang dan jasa yang diproduksi dan di jual oleh pelaku bisnis.
Dalam agama islam bisnis tidak hanya mencari keuntungan semata, tetapi juga mencari keberkahan, karena diajaran Nabi Muhammad SAW bisnis tidak diperkenankan melanggar syariat, baik itu berlaku curang atau tidak adil, ribah, mendiskriditkan karyawan dan lain sebagainya baik di dalam strategi pemasaran, proses produksi, pendistribusian dan seterusnya, karena di Islam memiliki perangkat, yaitu norma agama yang mengatur dalam segala aspek kehidupan termasuk dalam usaha dan bisnis.
Aspek yang terpenting dalam muamalah dalam kehidupan sosial masyarakat adalah menyangkut dengan jual beli, utang piutang, sewa-menyewa dan lain sebangainya, karena manusia merupakan mahluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri dan harus saling tolong menolong, dan Jual beli itu merupakan aktifitas dalam mencari rezeki yang banyak dilakukan oleh umat muslim, jadi dalam melakukan usaha harus perlu diperhatikan dan dijalankan sesuai ajaran agama Islam. Jual beli sendiri menurut bahasa adalah saling menukar (pertukaran), menurut istilah syara’ jual beli adalah pertukaran harta atas suka sama suka, atau dapat juga diartikan dengan memindahkan milik dengan ganti yang dibenarkan (syara).
Jual beli dasarnya dibolehkan ajaran Islam. Kebolehan ini didasarkan kepada firman Allah surat An-Nisa’ 29:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَأْكُلُوْٓا اَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ اِلَّآ اَنْ تَكُوْنَ تِجَارَةً عَنْ تَرَاضٍ مِّنْكُمْ ۗ وَلَا تَقْتُلُوْٓا اَنْفُسَكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيْمًا
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. (Q.S. An-nisa’ Ayat 29)
Dari ayat tersebut Allah menyuruh kita untuk tidak serakah merampas barang orang lain, tetapi diperbolehkan untuk melakukan jual beli, maka dari ayat di atas mengidentifikasikan bahwa Allah SWT melarang kaum muslimin untuk memakan harta orang lain secara bathil, konteks ini memiliki arti yang sangat luas yakni melakukan transaksi ekonomi yang bertentangan dengan syara’ seperti halnya berbasis riba, bersifat spekulatif (maysir/judi) atau mengandung unsur gharar, selain itu ayat ini juga memberikan pemahaman bahwa dalam setiap transaksi yang di laksanakan harus memperhatikan unsur kerelaan bagi semua pihak.
Strategi pemasaran merupakan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan bagi sebuah perusahaan yang berkaitan dengan beberapa faktor yang meliputi: faktor sosial, budaya, politik ekonomi dan manajerial. Akibat adanya pengaruh dari faktor tesebut maka masing-masing individu maupun kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan dengan menciptakan serta menawarkan produk yang dimiliki. Strategi pemasaran yang dilakukan meliputi strategi produk (Product), strategi harga (price), strategi lokasi (place), strategi promosi (promotion) yang dikenal dengan 4P (Marketing Mix).
Menurut Tjiptono dan Chandra produk adalah sesuatu yang ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminati, dibeli, dan dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan dan keinginan pasar yang bersangkutan. Sedangkan harga adalah jumlah sesuatu yang memiliki nilai pada umumnya berupa uang yang harus dikorbankan untuk mendapatkan suatu produk. Selain itu tempat juga hal penting dalam membangun sebuah usaha, tempat adalah salah satu kegiatan yang perlu dilakukan oleh setiap produsen adalah memindahkan atau mendistribusikan produk barang atau jasa yang dihasilkan dari satu tempat ketempat yang lain.
Marketing Mix adalah serangkaian dari variabel pemasaran yang dikuasai oleh pemasar dan digunakan untuk mencapai tujuan dalam pasar sasaran. Jadi marketing mix adalah strategi pemasaran yang dilaksanakan secara terpadu atau dilakukan secara bersamaan. Dalam menjalankan strategi markeeting mix perusahaan-perusahaan mampu menjalankan bisnisnya dengan efektif dan efesien. Adanya wabah Covid 19 menimbulkan dampak pada dunia bisnis, sehingga hal tersebut mempengaruhi tidak stabilnya atau penurunan penjualan pada suatu bisnis, dengan adanya masalah tersebut pembisnis harus berfikir keras agar dapat tetap memasarkan produknya kepada konsumen untuk mempertahankan bisnisnya.
Dalam kondisi pandemi Covid 19 kemaren sangat membutuhkan strategi pemasaran yang tepat bagi perusahaan. Penentuan strategi pemasaran ini memiliki tujuan untuk meningkatkan penjualan agar tetap bertahan dan eksis dalam kondisi yang tidak menentukan seperti saat ini. Efek dari wabah virus covid 19 ini berdampak pada berbagai bidang bisnis di Indonesia. Beberapa bidang bisnis yang mengalami ketidak stabilan penjualan seperti salon, hotel, mall, tour and travel, café tempat rekreasi dan para UMKM, karena berkurangnya kunjungan dari konsumen yang disebabkan oleh kebijakan pemerintah yang dilarang berkerumun atau masyarakat diharuskan untuk menetap dirumah.
Promosi yang digunakan yaitu berbagai cara seperti tiap member mempromosikan mulut ke mulut dengan memperkenalkan produk di Uchup Shop yang dijual kepada orang terdekat maupun lewat media sosial, sanak saudara dan juga tetangga, sehingga informasi mengenai produk yang di jual dapat menyebar luas, tidak hanya itu produk di Uchup Shop juga melakukan promosi pemasaran melalui sosial media lewat faceebook, maupun WA. Promosi melalui media sosial biasanya terdapat foto-foto produk dan penjelasan manfaatnya, hal tersebut juga penting dalam menarik konsumen.
Penelitian Terdahulu yang dilakukan oleh Giatno pada tahun 2015, dengan judul “Analisis Penerapan Strategi Pemasaran Dalam Upaya Meningkatkan Penjualan Batik di Batik Putra Laweyan”. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Giatno adalah Bahwa perusahaan Batik Putra Laweyan dalam keadaan sedang tumbuh atau berkembang, sehingga perlu dilakukan strategi-strategi yang bersifat intensif (melakukan pengembangan pasar dan produk), serta dapat melakukan strategi-strategi integratif (pembauran) horisontal, sehingga strategi intensif yang hendak dilakukan lebih mudah dicapai.
Selanjutnya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Emmelia Eka Putri, Febri Yuliandri, dkk Yang berjudul “Strategi Pemasaran Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan Omzet Penjualan (pada Cafe Rajo Corner di Padang)”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Cafe Rajo Corner mengalami masalah yakni terjadi penurunan omzet penjualan Pada saat masa pandemi Covid-19, untuk mengatasi hal demikian, maka diperlukan strategi pemasaran yang tepat agar omzet penjualan dapat kembali meningkat di masa yang akan datang, setelah dilakukan penelitian dan pengamatan, strategi pemasaran yang dilakukan oleh Cafe Rajo Corner adalah menerapkan strategi marketing mix (bauran pemasaran).
Adanya pandemi covid 19 ini menimbulkan adanya perubahan pola pembelian konsumen. Apalagi untuk bisnis produk Ucup Shop biasanya konsumen sering keluar rumah untuk mencari baju, aksesoris dan lainnya, namun pada masa pandemi seperti ini kebiasaan tersebut terpaksa hilang untuk membatasi penyebaran penyakit covid-19 sehingga dampak yang terjadi yaitu adanya ketidak stabilan atau adanya penurunan pada volume penjualan pada produk Ucup Shop dikarenakan berkurangnya konsumen untuk datang ke outlet tersebut, oleh sebab itu untuk mengatasi masalah tersebut, owner Ucup Shop harus memutar otak untuk menentukan strategi pemasaran yang tepat yang sesuai dengan kondisi saat ini agar dapat bersaing dan meningkatkan volume penjualan sehingga dapat memepertahankan bisnisnya.
Strategi pemasaran sangat penting dalam memasarkan produk, segmentasi pasar, sasaran, dan posisi pasar yang dilakukan tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkannya jika tidak diikuti dengan strategi yang tepat. Strategi pemasaran pada prinsipnya adalah rencana yang menyeluruh, terpadu dan menyatu di bidang pemasaran yang memberikan panduan tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk tercapainya tujuan pemasaran suatu perusahaan, dari kejadian fenomena yang terjadi, maka dianggap penting untuk dilakukan sebuah penelitian mengenai strategi guna menarik calon pembeli, jika strategi pemasaran yang dilakukan efektif dan tepat, konsumen tidak akan berpikir panjang dalam melakukan pembelian, sehingga konsumen akan terus membeli produk Ucup Shop tersebut dan tidak akan melakukan perpindahan produk lain, bahkan konsumen akan merekomendasikan produk tersebut kepada orang lain, dan secara tidak langsung usaha tersebut mendapatkan keuntungan dari hal tersebut. Setelah pandemi covid-19, tingkat penjualan pada Ucup Shop mulai membaik, walaupun konsumen tiap harinya berbeda-bed, tingkat penjualan semakin meningkat, hal tersebut di butuhkannya lagi tenaga ekstra baik dari segi marketing maupun dengan yang lainnya.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berkenaan dengan judul “Analisis strategi Markeeting MIX upaya peningkatan penjualan setelah pandemi dalam perspektif ekonomi syariah (Studi Kasus Ucup Shop Bangsri Jepara).
Fokus Penelitian
Fokus penelitian memuat rincian pernyataan mengenai cakupan atau topik pokok yang akan diungkap dalam penelitian sesuai dengan judul, maka fokus penelitian ini adalah Analisis Strategi Markeeting MIX upaya peningkatan penjualan setelah pandemi dalam Ekonomi Syariah (Studi Kasus Ucup Shop Bangsri Jepara), dimana peneliti akan memfokuskan perhatiannya pada Strategi Markeeting MIX upaya peningkatan penjualan setelah pandemi dalam perspektif ekonomi syariah (Studi Kasus Ucup Shop Bangsri Jepara).
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis akan merumuskan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
Bagaimana pelaksanaan strategi Markeeting MIX di Ucup Shop Bangsri Jepara?
Mengapa pelaksanaan strategi marketing Mix di Uchup Shop setelah pandemi belum menjadikan stabil penjualan?
Bagaimana pelaksanaan strategi marketing mix di Ucup Shop dalam perspektif ekonomi syariah?
Tujuan Penelitian
Mengacu pada latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:
Untuk mengetahui Bagaimana pelaksanaan strategi Markeeting MIX di Ucup Shop Bangsri Jepara
Untuk mengetahui kenapa pelaksanaan strategi Markeeting MIX di Uchup Shop setelah pandemi belum menjadikan stabil penjualan
Untuk mengetahui pelaksanaan strategi marketing mix di Uchup Shop dalam perspektif ekonomi syariah
Manfaat Penelitian
Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian diatas, pada hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi banyak pihak yang berkepentingan secara teoritis maupun praktis, sebagai berikut:
Manfaat secara teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan diharapkan memberikan kontibusi pada perkembangan teori di Indonesia khususnya dalam karya ilmiah, dalam penelitian ini di harapkan mampu memberikan kontribusi yang bersifat Kontruktif.
Manfaat secara praktis
Bagi Pengusaha
Penelitian ini sebagai referensi dalam meningkatkan usaha yang di kelolanya agar semakin maju.
Bagi Pelanggan
Penelitian ini diharapkan untuk membuat pelanggan merasa nyaman serta mengajak teman maupun kenalannya agar berlangganan pada usaha yang di kelola pengusaha tersebut.
Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan sebagai bahan masukan peneliti dalam menyelesaikan tugas akhir Skripsi guna memperoleh gelar Strata 1 (S1).
Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi atau penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran serta garis-garis besar dari masing-masing maupun yang saling berhubungan, sehingga nanti akan diperoleh penelitian yang sistematis dan ilmiah. Berikut adalah sistematika penulisan skripsi yang akan penulis susun:
Bagian Awal, Bagian ini terdiri dari: halaman judul, pengesahan skripsi, halaman persetujuan pembimbing skripsi, halaman persembahan, kata pengantar, halaman daftar isi, daftar tabel, dan daftar gambar.
Bagian isi meluputi: garis besar yang terdiri dari lima bab, antara bab satu dengan bab lainnya saling berhubungan karena merupakan satu kesatuan yang utuh, kelima bab itu adalah sebagai berikut:
Bab I : Pendahuluan
Bab ini meliputi latar belakang, rumusan masalah, fokus penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
Bab 2 : Kajian Pustaka
Bab ini berisikan kajian teori tentang strategi pemasaran dan tingkatannya, unsur-unsur Marketing Mix, dan pandemi Covid-19, penelitian terdahulu dan kerangka berfikir
Bab 3 : Metode Penelitian
Bab ini berisi tentang jenis dan pendekatan penelitian, setting penelitian, subyek penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, pengujian keabsahan data, teknik analisis data.
Bab 4 : Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab ini berisi Gambaran umum obyek penelitian, Deskripsi data penelitian dan Analisis Data Penelitian, antara lain yaitu:
Pertama yaitu Deskripsi Data Penelitian mengenai Bagaimana pelaksanaan strategi Markeeting MIX di Ucup Shop Bangsri Jepara
Kedua yaitu Deskripsi Data Penelitian mengenai Mengapa pelaksanaan strategi marketing Mix di Uchup Shop setelah pandemi belum menjadikan stabil?
Ketiga yaitu Deskripsi Data Penelitian mengenai Bagaimana pelaksanaan strategi marketing mix di Ucup Shop dalam perspektif ekonomi syariah.
Bab 5 : penutup
Bab ini berisi simpulan dan saran-saran
Bagian Akhir
Pada bagian ini berisi daftar pustaka, daftar riwayat pendidikan dan lampiran-lampiran
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Kajian Teori
Strategi Marketing Mix
Pengertian Strategi
Strategi berasal dari kata Yunani strategos, yang berarti Jenderal, oleh karena itu kata strategi secara harfiah berarti “Seni dan Jenderal”. Kata ini mengacu pada apa yang merupakan perhatian utama manajemen puncak organisas, secara khusus strategi adalah penempatan misi perusahaan, penetapan sasaran organisasi dengan mengikat kekuatan eksternal dan internal, perumusan kebijakkan dan strategi tertentu mencapai sasaran dan memastikan implementasinya secara tepat, sehingga tujuan dan sasaran utama organisasi akan tercapai.
Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu, di dalam strategi yang baik terdapat koordinasi tim kerja yang memiliki tim mengidentifikasi faktor pendukungnya sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan gagasan secara rasional, efesiensi dalam pendanaan dan memiliki taktik untuk mencapai tujuan secara efektif. Strategi menunjukkan arahan umum yang hendak ditempuh oleh organisasi untuk mencapai tujuannya. Strategi ini merupakan rencana besar dan rencana penting setiap organisasi untuk mencapai tujuannya.
Setiap organisasi yang dikelola secara baik memiliki strategi, walaupun tidak dinyatakan secara eksplisit, mengenai defenisi strategi berikut ini akan disebutkan beberapa defenisi: Menurut Alfred Chandler strategi adalah penetapan sasaran dan arahan tindakan serta alokasi sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan. Menurut Kenneth Andrew strategi adalah pola sasaran, maksud atau tujuan kebijakan serta rencana. Rencana penting untuk mencapai tujuan itu yang dinyatakan dengan cara seperti menetapkan bisnis yang dianut dan jenis atau akan menjadi apa jenis organisasi tersebut. Buzzel dan Gale mengungkapkan bahwa strategi adalah kebijakan dan keputusan kunci yang digunakan untuk manajemen yang memiliki dampak besar pada kinerja keuangan. Kebijakan dan keputusan ini biasanya melibatkan sumber daya yang penting dan tidak dapat diganti dengan mudah.
Menurut Konichi Ohinea strategi bisnis adalah keunggulan bersaing satu-satunya maksud perencanaan memperoleh, seefesien mungkin, kedudukan paling akhir yang dapat dipertahankan dalam menghadapi pesaing-pesaingnya. Jadi, strategi perusahaan merupakan upaya mengubah kekuatan perusahaan yang sebanding atau melebihi dengan kekuatan pesaing-pesaingnya, dengan cara yang paling efesien. Menurut Griffin strategi adalah rencana komprehensif untuk mencapai tujuan organisasi. (Strategi is acomrehensive plan for accomplishing an organization’s goals).
Strategi adalah rencana yang menyeluruh dalam rangka pencapaian tujuan organisasi, bagi perusahaan, strategi diperlukan tidak hanya untuk memperoleh proses sosial dan manejerial dengan mana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan serta mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak lain. Strategi merupakan faktor yang paling penting dalam mencapai tujuan perusahaan, keberhasilan suatu usaha tergantung pada kemampuan pemimpin yang bisa dalam merumuskan strategi yang digunakan. Strategi perusahaan sangat tergantung dari tujuan perusahaan, keadaaan dan lingkuangan yang ada. Strategi adalah keseluruhan upaya, dalam rangka mencapai sasaran dan mengarah kepengembangan rencana marketing yang terinci.
Igor Ansoff (1990) mendefinisikan strategi sebagai proses manajemen, hubungan antara lembaga dengan lingkungan, terdiri dari perencanaan strategik, perencanaan kapabilitas, dan manajemen perubahan.
Jenis-jenis Strategi
Dalam buku Konsep Manajemen Strategi, David menjelaskan bahwa terdapat lima jenis strategi yaitu:
Strategi Penetrasi Pasar
Penetrasi pasar atau penerobosan pasar merupakan usaha perusahaan meningkatkan jumlah nasabah baik secara kuantitas maupun kualitas pada pasar saat ini melalui promosi dan distribusi secara aktif. Strategi tersebuit sangat cocok untuk pasar yang sedang tumbuh dengan lamban.
Strategi Pengembangan Produk
Strategi pengembangan produk merupakan usaha meningkatkan jumlah konsumen dengan cara mengembangkan atau memperkenalkan produk-produk baru perusahaan. Inovasi dan kreativitas dalam penciptaan produk menjadi salah satu kunci utama dalam strategi ini. Perusahaan selalu berusaha untuk melakukan pembaharuan kepada konsumen. Perusahaan tiada henti untuk terus melakukan eksplorasi terhadap kebutuhan pasar dan berupaya untuk memenuhi kebutuhan pasar tersebut.
Strategi Pengembangan Pasar
Strategi pengembangan pasar merupakan salah satu cara membawa produk kea rah pasar baru dengan membuka atau mendirikan anak cabang baru yang dianggap cukup strategis untuk menjalin kerjasama dengan pihak lain dalam rangka untuk menarik konsumen baru. Perusahaan menggunakan strategi ini apabila pasar sudah padat dan peningkatan pasar sudah sangat besar atau pesaing yang kuat.
Strategi Intergrasi
Strategi intergrasi merupakan strategi pilihan akhir yang biasanya ditempuh oleh para perusahaan yang mengalami kesulitan likuiditas sangat parah. Biasanya yang dilakukan adalah strategi diversifikasi horizontal, yaitu penggabungan perusahaan-perusahaan.
Startegi Diversifikasi
Strategi diversifikasi dibagi menjadi dua yaitu diversifikasi konsentrasi maupun diversifikasi konglomerat. Diversifikasi konsentrasi adalah dimana perusahaan memfokuskan pada suatu segmen pasar tertentu yang menawarkan berbagai varian produk perusahaan yang dimiliki, sementara diversifikasi konglomerat adalah perusahaan yang memfokuskan untuk memberikan berbagai varian produk perusahaan kepada kelompok konglomerat.
Tingkatan Strategi
Ada beberapa tingkatan dalam strategi yang berkembang sesuai dengan perkembangan perusahaan yaitu:
Strategi Korporasi
Strategi korporasi merupakan strategi yang mencerminkan seluruh arah perusahaan dengan tujuan menciptakan pertumbuhan bagi perusahaan secara keseluruhan. Terdapat tiga strategi yang dapat dipakai pada strategi tingkat korporasi yaitu;
Strategi pertumbuhan, merupaka strategi yang berdasarkan pada tahap pertumbuhan yang sedang dilalui perusahaan
Strategi stabilitas, merupakan strategi yang digunakan untuk menghadapi kemerosotan penghasilan yang sedang dihadapi oleh perusahaan.
Strategi penghematan, merupakan strategi yang diterapkan untuk memperkecil atau mengurangi usaha yang dilakukan sebuah perusahaan.
Strategi Bisnis
Strategi bisnis merupakan strategi yang terjadi pada tingkat produk dan merupakan strategi yang menekankan pada posisi persaingan produk atau jasa pada spesifik industri atau segmen pasar tertentu. Pada strategi tingkat bisnis terdapat tiga macam strategi yang dapat digunakan oleh suatu perusahaan, yaitu strategi keunggulan biaya, strategi diferensiasi dan strategi focus. Strategi fokus sendiri terdiri dari focus biaya dan focus diferensiasi. Pada tingkat bisnis, strategi bersifat departementel. Strategi pada tingkat ini dirumuskan dan ditetapkan oleh seorang manager yang diserahi tugas tanggung jawab oleh manajemen untuk mengelola bisnis yang bersangkutan. Strategi yang diterapkan pada unit bisnis biasa disebut dengan generic strategy.
Strategi Fungsional
Strategi fungsional merupakan strategi yang terjadi pada level fungsional, seperti operasional, pemasaran, keuangan, sumber daya manusia, riset dan pengembangan, dimana strategi ini akan meningkatkan area fungsional perusahaan sehingga mendapat keunggulan dalam bersaing. Strategi ini mengacu pada strategi korporasi dan strategi bisnis. Dimana harus memfokuskan dan memaksimalkan produktivitas sumber daya yang digunakan dalam memberikan value terbaik untuk memenuhi kebutuhan customer. Strategi fungsional biasa disebut dengan Value-based-strategy.
d. Komponen-Komponen Strategi
Mengenai komponen-komponen atau unsur-unsur dari strategi dapatlah kiranya dinyatakan bahwa suatu perusahaan harus mempunyai unsur-unsur penting sebagai berikut:
Arena, yaitu dimana perusahaan selalu aktif dalam menjalankan aktivitasnya, yang merupakan area produk pasar dimana perusahaan beroperasi seperti inti atau core teknologi dan penciptaan nilai.
Sarana kendaraan, yang digunakan untuk dapat mencapai dan menjangkau arena sasaran seperti pengembangan internal, aliansi, akuisisi dan joint venture.
Unsur pembeda, yang bersifat spesifik dari strategi yang ditetapkan sehingga perusahaan dapat menang dalam bersaing seperti mode, citra dan cepat tembus pasar (masuk pasar).
Tahap rencana, yang menggambarkan penetapan waktu dan langkah dari pergerakan waktu seperti konstruksi, uji coba dan masuk pasar.
Gagasan logik, yang menggambarkan hasil akan dapat dicapai dengan logika ekonomi yang menekankan pada manfaat atau keuntungan yang dihasilkan seperti replikasi, layanan premium dan skala ekonomi.
Strategi yang dibangun dan disusun secara baik berisi pula lima komponen yaitu diantaranya sebagai berikut:
Lingkup dari suatu perusahaan untuk diperluas dari domain stratejik, yang mencakup jumlah dan jenis industri, lini produk dan segmen pasar bersaing atau rencana untuk dimasuki dari dimensi-dimensi tersebut.
Tujuan dan sasaran, dimana strategi harus dapat dirinci dalam menjalankannya pada satu atau lebih dimensi dari kinerja seperti volume, pertumbuhan, kontribusi laba atau Return On Investment (ROI).
Penyebaran dan pengalokasian sumber daya, dimana setiap perusahaan akan menghadapi keterbatasan sumber daya manusia dan keuangan sehingga perlu disiapkan suatu strategi untuk menetapkan keputusan mengenai bagaimana dapat dicapainya dan dialokasikannya sumber daya tersebut di antara bisnis, produk pasar, bagian-bagian fungsional dan kegiatan atau aktivitas di dalam setiap bisnis atau produk pasar.
Pengidentifikasian keunggulan bersaing yang berkelanjutan, dengan penetapan strategi yang menspesifikasikan bagaimana perusahaan akan bersaing dalam setiap bisnis dan produk pasar di dalam bidang bisnisnya, terutama dengan mengembangkan dan mempertahankan keunggulan yang berbeda di atas atau melebihi para pesaing yang ada dan pesaing potensialnya.
Sinergi, yang dilakukan perusahaan yang saling melengkapi bisnisnya, produk pasar, penyebaran atau pengalokasian sumber daya dan saling melengkapi kompetensi serta saling memperkuat satu dengan yang lainnya. Dengan demikian perusahaan mampu meningkatkan kinerja keseluruhan guna meningkatkan kinerja bisnis yang terkait dan pada akhirnya keseluruhan bisnis perusahaan akan menjadi lebih besar lagi.
2. Markeeting MIX
Pengertian Markeeting MIX
Indriyo Gitosudarmo menuliskan definisi Marketing Mix menggunakan definisi Kotler dan Armstrong yaitu, Marketing Mix is the set of marketing tools that the firmuses to pursue its marketing objectives in the target market artinya bauran pemasaran yaitu sejumlah alat-alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk meyakinkan obyek pemasaran atau target pasar yang dituju untuk menunjang keperluan tersebut. Pengusaha dapat melakukan kebijakan-kebijakan yang terdiri atas: produk, price, place, dan promotion. Philip Kotler mendefinisikan bauran pemasaran sebagai serangkaian variabel pemasaran terkendali yang dipakai oleh perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang dikendalikan perusahaan, dari pasar sasarannya, bauran pemasaran terdiri atas segala hal yang bisa dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan produknya, yang dikenal dengan “4P”, yaitu product, price, lokasi, dan promosi”.
Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. harga merupakan bahan pertimbangan bagi pelanggan dalam melakukan pembelian, yang nantinya menjadi pembanding harga dari produk yang mereka dan kemudian mengevaluasi apakah harga tersebut sesuai atau tidak dengan nilai produk serta jumlah uang yang harus dikeluarkan, harga juga sebagai penentuan dalam pilihan pembelian barang atau jasa yang nantinya calon pembeli akan membandingkan harga yang ada di pasaran, hal tersebut merupakan unsur untuk menentukan market share dan probabilitas.
Tempat atau saluran distribusi adalah salah satu unsur dari bauran pemasaran yang bertugas untuk menyampaikan produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan kepada para konsumen. Menurut Tjiptono mengungkapkan bahwa promosi adalah upaya yang dilakukan untuk memberitahukan atau menawarkan produk dengan tujuan untuk menarik pembeli.
Keempat variabel strategi tersebut sangat mempengaruhi pemasaran, sehingga semuanya penting sebagai satu kesatuan strategi acuan atau bauran untuk mencapai tujuan perusahaan dalam bidang pemasaran, pedoman yang mampu diandalkan pemimpin perusahaan itu penting, oleh karena itu, strategi pemasaran (Marketing Mix) yang menggunakan unsur variabel keempat tersebut sangat diperlukan dalam kegiatan pemasaran.
Berdasarkan definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa, Marketing Mix merupakan variabel yang digunakan pedoman perusahaan untuk menggerakkan perusahaan mencapai tujuan memuaskan konsumen. Pada pemasaran jasa, pendekatan strategis diarahkan pada kemampuan pemasar menemukan cara untuk “mewujudkan” yang tidak berwujud, meningkatkan produktivitas penyedia yang tidak terpisahkan dari produk itu, membuat standar kualitas sehubungan dengan adanya variabilitas, dan mempengaruhi gerakan permintaan dan pemasok kapasitas, mengingat jasa tidak tahan lama. Secara umum strategi pemasaran jasa pendidikan diterapkan dalam konteks lembaga pendidikan secara keseluruhan, tidak hanya membutuhkan pemasaran eksternal, tapi juga pemasaran internal untuk memotivasi dosen/guru atau karyawan administrasi dan pemasaran interaktif untuk menciptakan keahlian penyedia jasa.
Pemasaran dalam bidang pendidikan menghasilkan kepuasan peserta didik serta kesejahteraan stakeholder lembaga pendidikan dalam jangka panjang sebagai kunci memperoleh profit.
Unsur-unsur Markeeting MIX
Adapun pemaparan empat unsur Strategy Marketing Mix adalah sebagai berikut:
Product (Produk)
Produk merupakan elemen penting dalam sebuah program pemasaran. Strategi produk dapat menpengaruhi strategi pemasaran lainnya, pembelian sebuah produk bukan hanya sekedar untuk memiliki produk tersebut, tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, diperoleh, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan.
Menurut Hermawan Kertajaya, produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk mendapatkan perhatian, dimiliki, digunakan atau dikonsumsi, yang meliputi barang secara fisik, jasa, kepribadian, lokasi, organisasi dan gagasan atau buah fikiran.
Sedangkan dalam buku Basu Swatha, definisi produk adalah sebagai suatu sifat yang kompleks, baik dapat diraba termasuk bungkusan, warna, harga, persentase perusahaan dan pengecer, pelayanan perusahaan dan pengecer yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan kebutuhan dan keinginnannya. Menurut Buchari Alma produk merupakan hal yang paling mendasar yang akan menjadi pertimbangan preferensi pilihan bagi calon mahasiswa.
Bauran produk dalam strategi ini dapat berupa deferensiasi produk, yang akan memberikan dampak terhadap kesempatan lapangan kerja dan menimbulkan citra terhadap nama universitas, dan terhadap mutu produk itu sendiri. Buchari Alma mencontohkan dengan keberadaan jurusan pada universitas atau perguruan tinggi tersebut ada jurusan apa saja, ada jurusan yang favorit atau tidak, dan tidak ketinggalan pula performance dari lulusan jurusan tersebut. Demikianlah yang turut mempengaruhi pilihan calon mahasiswa.
Dalam jasa pendidikan tinggi menurut Elisabeth Koes Soedijati, produk atau jasa yang ditawarkan kepada mahasiswa adalah reputasi, prospek, dan variasi pilihan. Perguruan tinggi yang akan bertahan dan mampu memenangkan persaingan adalah perguruan tinggi yang dapat menawarkan reputasi/mutu pendidikan yang baik, prospek yang cerah bagi para mahasiswa setelah lulus dari perguruan tinggi tersebut, dan pilihan konsentrasi yang bervariasi sehingga calon mahasiswa bisa memilih bidang konsentrasi yang sesuai dengan bakat dan minat mereka.
Unsur-unsur Produk
Produk jasa terdiri atas produk inti dan serangkaian elemen tambahan. Produk inti yang menjawab kebutuhan primer para pelanggan, dan serangkaian elemen tambahan (supplementary service elements) yang secara bersamaan memperkuat nilai tambah produk, untuk membantu para pelanggan untuk menggunakan produk inti secara lebih efektif. Menurut Lupiyoadi dan Hamdani total produk menunjukkan adanya kesempatan untuk menyediakan nilai tambah bagi konsumen. Nilai ditambahkan melalui penciptaan nama merek yang kuat.
Menurut Lehmann dan Winer yang tertulis dalam buku Lupiyoadi dan Hamdani bahwa, penilaian konsumen atas merek dibagi menjadi tiga unsur dasar, yaitu:
Pentingnya situasi pemakaian
Keefektifan kategori produk dalam situasi itu
Efektivitas relative dari mereka dalam situasi itu.
Tingkatan Produk
Untuk merencanakan penawaran atau produk, pemasar perlu memahami tingkatan produk, yaitu sebagai berikut:
Produk Utama/Inti (Core benefit), yaitu manfaat yang sebenarnya dibutuhkan dan akan dikonsumsi oleh pelanggan dari setiap produk.
Produk Generik (generic product), yaitu produk dasar yang mampu memenuhi fungsi produk yang paling dasar (rancangan produk minimal agar dapat berfungsi).
Produk Harapan (Expected Product), yaitu produk formal yang ditawarkan dengan berbagai atribut dan kondisinya secara layak diharapkan dan disepakati untuk dibeli.
Produk Pelengkap (Augmented Product), yaitu berbagai atribut produk yang dilengkapi atau ditambahi berbagai manfaat dan layanan, sehingga dapat memberikan tambahan kepuasan dan dapat dibedakan dengan produk pesaing.
Produk Potensial, yaitu segala macam tambahan dan perubahan yang mungkin dikembangkan untuk suatu produk di masa yang akan datang.
Sebuah lembaga yang bergerak dalam pemasaran jasa sudah sewajarnya melakukan pengembangan produk/jasa baru. Menurut Chistopher Lovelock yang tertulis dalam buku Lupiyoadi mengajukan enam kategori inovasi jasa, yaitu:
Inovasi utama
Bisnis Start-up
Produk baru untuk pasar yang sedang dilayani
Perluasan lini produk
Perbaikan produk
Perubahan gaya.
3. Penjualan
Pengertian Penjualan
Penjualan merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mempertahankan bisnisnya untuk berkembang dan untuk mendapatkan laba atau keuntungan yang diinginkan. Penjualan juga berarti proses kegiatan menjual, yaitu dari kegiatan penetapan harga jual sampai produk didistribusikan ke tangan konsumen(pembeli).
Menurut Basu Swastha dalam Irwan Sahaja, penjualan adalah suatu proses pertukaran barang atau jasa antara penjual dan pembeli. Maka penjualan dapat diartikan juga sebagai usaha yang dilakukan manusia untuk menyampaikan barang bagi mereka yang memerlukan dengan imbalan uang menurut harga yang telah ditentukan atas persetujuan bersama.
Kegiatan penjualan merupakan kegiatan pelengkap atau suplemen dari pembelian, untuk memungkinkan terjadinya transaksi. Jadi kegiatan pembelian dan penjualan merupakan satu kesatuan untuk dapat terlaksananya transfer hak atau transaksi. Oleh karena itu, kegiatan penjualan seperti halnya kegiatan penjualan seperti halnya kegiatan pembelian, terdiri dari serangkaian kegiatan yang meliputi penciptaan permintaan, menemukan si pembeli, nogosiasi harga, dan syarat-syarat pembayaran.dalam hal ini, penjualan ini, seperti penjual harus menentukan kebijaksanaan dan prosedur yang akan diikuti memungkinkan dilaksankannya rencana penjualan yang ditetapkan.
Tujuan Penjualan
Kemampuan perusahaan dalam menjual produknya menentukan keberhasilan dalam mencari keuntungan, apabila perusahaan tidak mampu menjual maka perusahaan akan mengalami kerugian. Adapun tujuan umum penjualan dalam perusahaan yaitu:
Tujuan yang dirancang untuk meningkatkan volume penjualan total atau meningkatkan penjualan produk- produk yang lebih menguntungkan.
Tujuan yang dirancang untuk mempertahankan posisi penjualan yag efektif melalui kunjungan penjualan regular dalam rangka menyediakan informasi mengenai produk baru.
Menunjang pertumbuhan perusahaan Tujuan tersebut dapat tercapai apabila penjualan dapat dilaksanakan sebagaimana yang telah direncanakan sebelumnya.Penjualan tidak selalu berjalan mulus, keuntungan dan kerugian yang diperoleh perusahaan banyak dipengaruhi oleh lingkungan pemasaran.Lingkungan ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan perusahaan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Penjualan
Aktifitas penjualan banyak dipengaruhi oleh faktor tertentu yang dapat meningkatkan aktifitas perusahaan, oleh karena itu manager penjualan perlu memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan. Menurut Basu Swastha, Faktor – faktor yang mempengaruhi penjualan antara lain sebagai berikut:
Kondisi dan Kemampuan Penjual (sales skill) Sales Skill (keahlian menjual) adalah suatu keahlian yang harus dikuasai oleh salesman untuk menciptakan proses penjualan yang berhasil. Ada yang berpendapat keahlian ini merupakan bakat yang dibawa sejak lahir dan ada pula yang berpendapat semua orang dapat menjadi ahli dalam penjualan jika berusaha keras belajar dan memperaktekkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Salesman skill merupakan salah satu modal penting yang harus dimiliki oleh seseorang yang bekerja atau bertugas sebagai marketer. Orang yang melakukan pemasaran memang membutuhkan skill yang baik, hal ini tentunya agar mereka tidak cepat putus asa, lemah mental dan sebagainya saat mendapatkan berbagai respon dan konsumen. Indikator dari Kondisi dan Kemampuan Penjual untuk penyusunan spesifikasi tenaga penjualan (Sales Skill) antara lain:
Kemampuan Intelektual, dilihat dari sudut kecerdasan umum, daya menilai dan daya kreasi yang perlu untuk mengenal, memperkenalkan dan menerapkan gagasan-gagasan baru.
Keterampilan bergaul, dalam pekerjaan menjual, sifat terpenting adalah kemampuan bergaul dengan orang banyak dan dapat mengetahui kebutuhan dan keinginan mereka.
Kedewasaan, sales skill harus dapat menyesuaikan diri pada pekerjaannya, kemampuan untuk melaksanakan rencana jangka panjang, berhubungan dan sikapnya terhadap wewenang, mengerti dengan objektif kelamahan dan kekuatan sendiri dan cukup stabil mengahadapi peran dalam pekerjaan menjual.
Etos kerja, memiliki etos kerja yang tinggi dalam pekerjaan dan mandiri.
Kemampuan spesifik, memiliki kemampuan teknik dan professional spesifik serta memiliki pengalaman, memiliki kondisi kerja yang baik.
4. Pandemi Covid-19
Pengertian Pandemi Covid-19
Pandemi menurut KBBI dimaknai sebagai wabah yang berjangkit serempak dimana-mana meliputi daerah geografi yang luas. Wabah penyakit yang masuk dalam kategori pandemi adalah penyakit menular dan memiliki garis infeksi berkelanjutan, maka jika ada kasus terjadi dibeberapa negara lainnya selain negara asal, akan tetap digolongkan sebagai pandemi.
Covid-19 (Coronavirus Disease 2019) adalah penyakit yang disebabkan oleh jenis coronavirus baru yaitu sars-Cov-2, yang dilaporkan pertama kali di Wuhan Tiongkok pada tanggal 31 Desember 2019. Pandemi Covid-19 bisa diartikan sebagai wabah yang menyebar secara luas dan serempak yang disebabkan oleh jenis corona virus yang menyerang tubuh manusia. Menurut WHO (World Heath Organizatio) Pandemi adalah penyebaran penyakit baru ke seluruh dunia. Beberapa pakar mempertimbangkan definisi berdasarkan penyakit yang secara umum dikatakan pandemic dan mencoba mempelajari penyakit dengan memeriksa kesamaan dan perbedaannya.
Karakteristik Pandemi Covid-19
Virus Corona atau lebih dikenal dengan istilah Covid-19 (Corona Virus Diseases-19). Awalnya mulai berkembang di Wuhan, China. World Health Organization (WHO), menyatakan wabah penyebaran Covid-19 sebagai pandemi krisis kesehatan yang pertama dan terutama didunia.Virus Corona adalah sebuah keluarga virus yang ditemuikan pada manusia dan hewan. Sebagian virusnya dapat menginfeksi manusia serta menyebabkan berbagai penyakit, mulai dari penyakit umum seperti flu, hingga penyakitpenyakit yang lebih fatal seperti middle east respiratory syndrome (MERS) dan severe acute respiratory syndrome (SARS). Covid-19 dapat menyebabkan penomena ringan dan bahkan berat, serta penularan yang dapat terjadi antar manusia. Virus corona sensitif terhadap sinar ultraviolet dan panas, dan dapat dinonaktifkan (secara efektif dengan hampir semua disinfektan kecuali klorheksidin). Oleh karena itu, cairan pembersih tangan yang mengandung klorheksidin tidak direkomendasikan untuk digunakan dalam wabah ini.
Penelitian Terdahulu
Penelititian terdahulu merupakan acuan bagi peneliti untuk melakukan penelitian yang akan dilakukan. Berikut adalah penelitian terdahulu yang terkait dengan penelitian yang akan dilakukan penulis.
Penelitian yang dilakukan SULFIANA tahun 2020, “Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan Pada Rumah Makan Mbak Daeng Alauddin Makassar”. Penelitian ini membahas tentang strategi pemasaran yang dilakukan rumah makan Mbak Daeng Alauddin Makassar dalam Meningkatkan Penjualan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitiannya Dari hasil lingkungan eksternal dengan matrik EFE menunjukkan bahwa posisi rumah makan Mbak Daeng Alauddin Makassar dalam lingkungan eksternal adalah cukup baik. Rumah makan Mbak Daeng Alauddin Makassar dalam analisis lingkungan internal dengan matrik IFE dapat memanfaatkan kekuatan dalam mengatasi kelemahan internal. Strategi menggunakan kekuatan perusahaan untuk mendapatkan peluang yang ada, yaitu menciptakan produk yang unik dan bervariasi untuk mendapatkan pelanggan yang lebih setia dan menggunakan teknologi dengan baik untuk meningkatkan perusahaan.
Persamaan penelitian ini dengan peneliti sama-sama membahas tentang stategi pemasaran dalam meningkatkan penjualan. Selain itu, dalam penelitian juga sama-sama menggunakan penelitian kualitatif deskriptif. Sedangkan perbedaannya yaitu penelitian ini terfokus penjualan produk pada Rumah Makan Mbak Daeng Makassar, penelitian yang dilakukan peneliti terfokus penjualan produk di Ucup Shop Bangsri Jepara dalam perspektif ekonomi syariah.
Penelitian yang dilakukan Yonenta Eka Candra tahun 2020, “Analisis Strategi Pemasaran Dalam Upaya Meningkatkan Penjualan Produk Komputer Pada CV. Mahakarya Sentosa Semarang”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran produk dalam mendukung peningkatan penjualan pada CV. Mahakarya Sentosa Semarang yaitu dengan mempertahankan kualitas produk. Peran harga dalam mendukung peningkatan penjualan pada CV. Mahakarya Sentosa Semarang dengan menetapkan harga yang sesuai dengan kualitas produknya dan target pasar. Peran tempat dalam meningkatkan penjualan pada CV. Mahakarya Sentosa Semarang yaitu pemilihan lokasi yang startegis dan berada di pusat kota.
Persamaan penelitian ini dengan peneliti sama-sama membahas tentang stategi pemasaran dalam meningkatkan penjualan. Selain itu, dalam penelitian juga sama-sama menggunakan penelitian kualitatif deskriptif. Sedangkan perbedaannya yaitu penelitian ini terfokus penjualan produk computer di CV. Mahakarya Semarang, penelitian yang dilakukan peneliti terfokus penjualan produk di Ucup Shop Bangsri Jepara dalam perspektif ekonomi syariah.
Penelitian yang dilakukan Sofia Lababa pada 2021, “Analisis Penerapan Strategi Marketing Mix Dalam Upaya Meningkatkan Volume Penjualan (Studi Kasus PT. Lion Parcel Cabang Wiyung Surabaya)”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan strategi marketimg mix memberikan pengaruh yang positif terhadap peningkatan volume penjualan di Lion Parcel Cabang Wiyung Surabaya. Adanya penerapan strategi marketing mix yang terdiri dari promotion, process dan people memberikan pengaruh baik pada perusahaan dengan adanya promosi, memilih karyawan dengan seleksi proses pelayanan dengan baik. Hal tersebut berpengaruh pada kualitas pelayanan dan mampu memenuhi kebutuhan konsumen, sehingga memberikan peningkatan pada volume penjualan.
Persamaan dan perbedaan penelitian peneliti dengan penelitian terdahulu bahwa penelitian ini sama-sama menggunakan kualitatif deskriptif tetapi penelitian ini tidak hanya meningkatkan penjualan namun lebih terfokus dengan penyetabilan penjualan seperti sebelum adanya pandemi covid-19 yang sempat merosot signifikan sekitar 70 persen yang menjadikan dampak merubah gaya hidup masyarakat sosial dan budaya
Kerangka Berfikir
Kerangka berfikir merupakan suatu model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Kerangka berfikir dapat digunakan sebagai acuan atau pedoman agar peneliti memiliki arah penelitian yang sesuai dengan tujuan penelitian.
Distro Shop Bangsri Jepara pada saat Pandemi Covid-19 mengalami penurunan, yang mana adanya kebijakan pemerintah mengenai di rumah aja. Meskipun begitu, dari pihak Distro masih tetap berusaha dengan cara meningkatkan strategi marketing yang digunakan. Konsep marketing yang digunakan ialah Segmentasi Pasar, Market Positioning. Market Entry Strategy, Marketing Mix Strategy, Timing Strategy. Selain itu, marketing mix yang di gunakan melalui dimensi marketing mix yaitu product, price, place, dan promotion.
Adapun kerangka berfikir dari penelitan ini adalah sebagai berikut:
BAB III
METODE PENELITIAN
Jenis dan Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research), yakni metode mempelajari fenomena dalam lingkungannya yang alamiah. Menurut Earl Babbie, field research merujuk kepada metode-metode penelitian yang kadang-kadang disebut pengamatan berperan – serta (participant observation), pengamatan langsung (direct observation), dan studi kasus (case studies). Penelitian kualitatif adalah penelitian yang dilakukan pada objek yang alami. Penelitian ini dilakukan peneliti dengan terjun langsung ke lapangan (tempat penelitian) dengan waktu-waktu tertentu untuk mendapatkan data yang konkrit dengan mewancarai beberapa sumber mengenai penerapan strategi marketing mix peningkatkan penjualan setelah adanya wabah Pandemi Covid-19.
Setting Penelitian
Lokasi penelitian yang dituju oleh peneliti yaitu Ucup Shop Bangsri Jepara. Alasan peneliti memilih tempat di Ucup Shop Bangsri Jepara yaitu karena penjualan sebelum pandemi Covid-19 bisa mencapai 70 juta perbulan tetapi pas pandemi penjualan
jatuh merosot signifikan hanya mencapai 25 juta perbulan, dan di saat pandemi sudah lewat penjualan masih belum bisa stabil hanya meningkat sedikit sekitar 20 persen, jadi peniliti tertarik untuk meneliti hal tersebut.
Subyek Penelitian
Teknik pemilihan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Menurut Sugiyono, Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu, misalnya orang tersebut dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan. Subyek penelitian yang akan diteliti oleh peneliti adalah Owner dan Pelanggan.
Sumber Data
Sumber Data Primer
Sumber data dalam penelitian ini yang digunakan adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian dengan menggunakan alat pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subjek sebagai sumber informasi yang dicari. Data primer secara khusus dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan penelitian. Data primer berupa opini subyek (orang) secara individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik), kejadian atau kegiatan dan hasil pengujian. Data primer penelitian ini dari hasil wawancara peneliti dengan responden, yaitu Owner, Pelanggan, dan sales Ucup Shop Bangsri Jepara. Selain itu peneliti juga melakukan observasi sebagai sumber data primer.
Sumber Data Sekunder
Sumber data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen yang dapat digunakan sebagai penunjang penelitian ini. Dalam hal ini digunakan literatur-literatur dan buku-buku lain atau jurnal yang mendukung sesuai dengan pokok permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik Observasi atau Pengamatan
Teknik observasi atau pengamatan merupakan suatu proses kompleks yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Dalam hal ini observasi dilakukan dengan mendatangi langsung lokasi penelitian untuk memperoleh data-data yang diperlukan.
Teknik Interview atau Wawancara
Interview atau wawancara merupakan salah satu metode pengumpulan data dengan bertemu narasumber secara langsung untuk saling bertukar informasi dan pendapat dengan tanya jawab secara lisan sehingga dapat memperoleh data yang akurat sesuai topik yang dibicarakan. Jenis wawancara yang akan digunakan peneliti adalah dengan menggunakan wawancara semi terstruktur yang termasuk jenis wawancara mendalam (in depth interview) dimana dalam pelaksanaannya lebih bebas jika dibanding wawancara terstruktur. Tujuan wawancara tersebut adalah untuk memperoleh data yang benar-benar valid dari narasumber. Pada wawancara ini peneliti akan melaksanakan wawancara kepada Owner dan Pelanggan.
Teknik Dokumentasi
Teknik dokumentasi merupakan pelengkap dari metode observasi dan wawancara dari penelitian kualitatif tersebut. Dokumentasi bisa berbentuk gambar, foto-foto, maupun tulisan. Peneliti menggunakan teknik dokumentasi untuk memberikan bukti bahwa peneliti benar-benar terlibat dalam sebuah penelitian tersebut dan sebagai pelaku utama di lapangan.
Pengujian Keabsahan Data
Pengujian keabsahan data yang digunakan oleh peneliti adalah uji kredibilitas dengan jenis triangulasi. Berikut merupakan uji keabsahan data peneliti:
Tringulasi Sumber
Tringulasi sumber adalah untuk memperoleh suatu data dari sumber yang berbeda-beda tetapi dengan teknik yang sama. Dalam hal ini peneliti menggali data melalui satu teknik yaitu wawancara tetapi dengan narasumber yang berbeda-beda untuk memastikan data tersebut sinkron atau tidak. Peneliti menggunakan triangulasi sumber karena peneliti akan melakukan pengecekan data dengan melalui beberapa sumber yaitu Owner, Pelanggan, dan sales Uchup Shop
Tringulasi Teknik
Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan suatu informasi atau data dari sumber yang sama. Dalam hal ini peneliti menggunakan teknik yang bermacam-macam yaitu menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi dalam penelitian guna menghasilkan data yang kredibel.
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif. Analisis data kualitatif adalah bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan pola hubungan tertentu. Mengikuti konsep yang diberikan Miles dan Huberman. Miles dan Huberman mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data antara lain adalah:
Reduksi Data (data reduction)
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, serta dicari tema dari polanya, dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti dalam mengumpulkan data selajutnya dan mencarinya jika diperlukan.
Penyajian Data (data display)
Setelah peneliti melakukan reduksi data, hal yang dilakukan peneliti selanjutnya yaitu dengan mendisplaykan data. Pendisplayan data dilakukan dengan tujuan untuk memudahkan dalam memahami sebuah penelitian. Adapun bentuk dari pendisplayan data ini adalah dengan uraian singkat.
Verifikasi (conclusion drawing)
Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif ini adalah penarikan kesimpulan data verifikasi. Kesimpulan tersebut bertujuan untuk menjawab rumusan masalah yang didukung dengan bukti yang valid dilapangan. Berdasarkan verifikasi data ini selanjutnya peneliti akan menarik kesimpulan akhir temuan penelitian.
Jadi, analisis data kualitatif ini dilakukan dengan menyusun data dengan merangkum, mendisplay data, dan verifikasi data sehingga dapat mudah dipahami dan dapat diinformasikan kepada orang lain.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Objek Penelitian
Distro Uchup Shop beralamatkan di Desa Krasak RT 02 RW 15 Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara yang terletak di pinggir jalan raya bangsri-jepara lingkungan pemukiman warga yang didirikan oleh bapak Setyadi. Pada awal berdirinya distro Uchup Shop yang dijual adalah kaos, kemeja, celana panjang, celana pendek, topi, dan jaket. Awal berjualan bapak S menjual dagangannya di dalam lingkungan terminal bangsri yang mana menurutnya banyak orang-orang pada nongkrong, karena waktu itu saat merintis usahanya bapak S belum mempunyai toko sendiri, dan lingkungan terminal itu menurutnya tempat yang strategis, makanya bapak S memilih tempat tersebut untuk menjual dagangannya, dengan modal yang sedikit Bapak S setiap sore menggelar dagangannya di tempat itu dengan properti yang seadanya layaknya pedagang kaki lima.
Setiap sore sekitar jam empat bapak S menggelar dagangannya sampai malam, dan jam 10 malam bapak S menutup usahanya dengan melipati dagangan, gantungan, hanger maupun properti lainnya untuk dibawah pulang dengan sepeda motor. Usahanya itu pun digeluti dengan semangat dan tekun, awal merintis usaha pada tahun 2010 waktu masih bujang, berjalan sekitar satu tahun setengah mulai dari pertengahan tahun 2010 sampai 2011akhir, bapak S merasakan sudah mempunyai modal yang cukup untuk menyewa ruko. Akhirnya pada tahun 2011 akhir bapak S menyewa ruko dengan ukuran 7M X 6M.
Perjalanan usahanya setiap tahunnya mengalami kemajuan, pada tahun 2015 bapak S membeli tanah dan membangunnya sendiri dengan menghabiskan uang senilai dua ratus jutaan dan dikelola dengan istrinya Ibu Ayu Cahyani. Pada tahun 2016 bapak S sudah menempati rukonya sendiri yang berukuran sekitar tujuh kali delapan meter hasil dari kerja kerasnya tersebut. Didalam menjalankan bisnisnya bapak S menjalankan usahanya dibantu dengan istrinya ibu Ayu Cahyani dengan empat karyawannya. Bertambah tahun bertambah tahun usaha yang digeluti pun semakin maju dengan kerja keras dan kegigihannya bapak S bisa membeli mobil honda jazz dan membeli rumah tanah.
Pada tahun 2020 usahanya mulai menurun dengan adanya pandemi Covid-19 yang melanda dunia termasuk Indonesia yang menjadikan penurunan disemua sektor terutam dunia usaha, hal itu menjadikan usaha Distro Uchup Shop mengalami penurunan omset secara drastis, yang awalnya pemasukan income perbulan mencapai tujuh puluh juta hingga delapan puluh juta, waktu itu hanya dua puluh jutaan. Dengan keadaan seperti itu akhirnya bapak S mengurangi karyawannya yang semula empat karyawan dikurangi jadi satu karyawan.
Deskripsi Data Penelitian
Stategi Yang Digunakan di Ucup Shop Bangsri Jepara
Berdasarkan hasil wawancara peneliti kepada Bapak Setyadi selaku yang pemilik dan pengelola toko Ucup Shop ini menyatakan bahwa dalam menjalankan usaha selama ini awal mula tidak memiliki strategi pemasaran khusus yang mereka gunakan, kegiatan pemasaran yang dijalankan hanya mengandalkan tempat rame di lingkungan terminal. Setelah Bapak S mendapatkan tempat baru ruko pinggir jalan raya di Desa Krasak bapak S memperbaiki strategi penjualannya yang semula hanya menangandalkan tempat ramai, kini lebih didalami dengan menggunakan beberapa Strategi. Adapun tahap-tahapan dalam menerapkan strategi yang digunakan dalam menjalankan usaha toko ini yaitu:
Srategi yang pertama, bapak S mencari tempat atau ruko yang strategis pinggir jalan raya dengan halaman parkir yang cukup luas yang dekat dengan pemukiman warga, dengan harapan pinggir jalan raya akan banyak orang yang mengenal distronya tersebut, karena parkiran yang luas akan memberikan kemudahan pada pelnggan untuk belok atau mampir ke distro, baik pelanggan yang membawa sepeda motor atau mobil. Selain itu targetnya juga warga sekitar distro agar bisa berbelanja dengan lebih muda.
Kedua, S selaku yang pemilik dan pengelola Distro Ucup Shop ini menyatakan bahwa produk yang dijual di Uchup Shop merupakan produk untuk menyuport penampilan seseorang seperti jaket, tas, sepatu, baju, kaos dan aksesoris, selain itu di Uchup Shop juga menyediakan kebutuhan olah raga seperti sepatu sepak bola, sepatu futsal, sepatu badminton, seragam futsal, raket, dan perlengkapan olah raga lainnya. Disisi lain bapak S sendiri adalah hobinya sepak bola atau futsal, jadi dia sudah punya segmen khusus lewat komunitasnya dalam menawarkan produknya. Hal tersebut selaras dengan pernyataan dari ibu Ayu Cahyani istri bapak S yang juga ikut mengelola usahanya tersebut, bahwa Uchup Shop selain produk fashion atau distro juga banyak produk olah raga yang merupakan menjadi produk unggulan di Distro, terutama sepatu sepak bola dan sepatu futsal.
Pernyataan tersebut di kuatkan oleh Febri Wijaya selaku karyawan di Distro Ucup Shop, yaitu produk yang di jual kepada konsumen yaitu berupa barang-barang yang dapat menyuport kebutuhan olahraga khususnya sepak bola, futsal, dan lainnya karena bapak S sediri adalah hobinya sepak bola, jadi sering menawarkan produknya lewat komunitasnya, selain itu mayoritas produknya juga produk yang menyuport penampilan seseorang atau dengan istilah umum fashion seperti jaket, tas, sepatu, baju, kaos, celana dan lain sebagainya. Selaras dengan pernyataan saudara Robi selaku konsumen, bahwa produk yang di jual merupakan produk yang menjalur ke fashion dan olahraga.
Ketiga, S selaku yang pemilik dan pengelola Distro Ucup Shop ini menyatakan bahwa harga produk di sini bisa dikatakan masih bersaing dengan toko-toko lain sekitar bangsri atau istilahnya terjangkau untuk kalangan masyarakat. Di Uchup Shop ada beberapa varian harga tergantung dari merk dan kualitasnya baik dari kalangan menengah ke bawah sampai kelas menengah. Mayoritas untuk kaos disini harga enam puluh ribu sampai Sembilan lima ribu, diatas seratus maupun dibawah lima puluh pun ada kita sediain karena pelanggan berbagai kalangan. Di Uchup Shop harga yang terjangkau dengan produk yang model kekinian dapat membantu konsumen atau seseorang untuk tampil terlihat keren dalam hal fashion. Selaras dengan pernyataan dari Rijal Anwaruddin selaku konsumen, yaitu bahwasanya mengenai produk yang di tawarkan ke pelanggan memang bagus dan banyak modelnya, harganya pun terlihat masih kategori terjangkau dibandingkan dengan kompetitor lain atau toko sekitarnya tetap masih bisa bersaing.
Keempat, dalam upaya menjual sebuah produk, bapak S mempromosikan produk dengan cara manual maupun pemanfaatan media social. Dengan cara manual managemen Uchup Shop lewat temen ke temen, sanak saudara, mulut ke mulut, selain itu secara langsung bapak S sering memasarkan produknya lewat komunitas-komunitas yang di ikuti seperti sepak bola dan futsal. Selain manual Distro Uchup Shop pun menggunakan media social dengan cara lewat aplikasi facebook atau status whats up, yang memberikan informasi bermanfaat bagi konsumen. Meskipun tidak langsung menghasilkan, tetapi metode ini dapat mendekatkan konsumen kepada brand.
Strategi Yang Digunakan di Uchup Shop Setelah Pandemi
Berdasarkan wawancara peneliti kepada S selaku yang pemilik dan pengelola toko Ucup Shop ini menyatakan bahwasanya, semenjak adanya Covid-19 yang melanda di seluruh dunia khususnya di Indonesia, sangat berdampak pada hasil penjualan, karena dengan kemunculan virus corona saat itu menyebabkan adanya pembatasan mobilitas di tingkat masyarakat sehingga menjadikan penjualan disetiap perusahan menjadi sepi karena adanya peraturan pemerintah dengan dilarang untuk berkerumun, dan hal itu dirasakan oleh Distro Uchup Shop atas melemahnya penjualan, yang awalnya perbulan bia mencapai tujuh puluh hingga delapan puluh juta, pasca pandemic hanya tiga puluh lima jutaan. Dengan situasi tersebut pihak distro membuat strategi-strategi baru yang diterapkan mulai adanya pandemic sampai pasca pandemic ini. Selain itu pernyataan dari saudara Zaenal selaku konsumen, pernyataannya yaitu pasca adanya Pandemi Covid-19 ini memang memang distro-distro saya lihat tidak begitu rame sebelum adanya pandemi, hal itu tidak hanya di Uchup Shop saja, kadang pas saya ke toko lain juga suasananya sama gak serame waktu dulu, mungkin karena disaat adanya pandemic covid memang aturan pemerintah pembatasan mobilsasi masyarakat dilarang untuk berkerumun sehingga bermunculan toko-toko online.
S selaku yang pemilik dan pengelola toko Ucup Shop ini menyatakan bahwa di perlukannya strategi pemasaran yang tepat dilakukan oleh distro ucup dalam menghadapi situasi pasca pandemi, upaya ini dilakukan untuk meningkatkan volume penjualan. Dengan strategi yang dilakukan ini, diharapkan akan berdampak baik sesuai dengan tujuan awal dan bisa diterima dengan baik oleh konsumen. Karena jika strategi yang dilakukan sesuai, akan timbul persepsi yang baik pula di benak konsumen dan akan meningkatkan minat membeli untuk produk yang telah di tawarkan.
Adapun strategi yang dilakukan oleh pihak distro antara lain sebagai berikut:
Strategi pertama, yaitu Strategi Produk, pada tahap ini Bapak S selaku yang pemilik toko ini menyatakan bahwa Ucup Shop merupakan usaha yang bergerak bidang fashion dan olah raga, saat ini lebih melengkapi produknya dengan menyediakan berbagai macam produk yang bervarian, seperti T-shirt, celana jeans, jaket, topi, dompet, aksesoris dan perlengkapan olah raga guna menarik para konsumen agar dapat menaikkan pemasukan distro pasca Pandemi Covid-19. Pernyataan tersebut di kuatkan oleh Febri Wijaya selaku karyawan di Distro Ucup Shop, yaitu usaha ini bergerak di bidang distribusi penjualan baju fashion dan olahraga, yang mana produk yang di jual saat ini lebih dilengkapi. Abdul Wafiq selaku konsumen menambahkan, pernyataannya produk di Ucup shop ini terbilang bagus dan lumayan banyak pilhannya, setidaknya masih dapat mengimbangi perkembangan zaman.
Strategi kedua, yaitu Harga, Bapak S selaku yang pemilik toko ini menyatakan bahwa penentuan harga sudah diklasifikasikan, untuk produk yang pasaran banyak ditoko lain sudah diturunkan lebih rendah dari sebelumnya karena untuk mempengaruhi citra produk, dan keputusan konsumen untuk membeli, serta dalam rangka menarik minat beli konsumen untuk tetap berbelanja di distro ucup shop, selain itu agar terlihat produk di Uhup Shop lebih murah dari toko lain, tetapi untuk produk yang bukan pasaran harga tetap stabil kadang dinaikkan dikit karena untuk menambah laba, karena konsumen sudah di dikasih harga miring bagi produk-produk pasaran, hal itu dilakukan agar terkesan produk di Uchup Shop murah padahal produk lainnya juga dinaikkan.
Strategi ketiga, yaitu promosi. S selaku yang pemilik toko ini menyatakan bahwa Ada beberapa kegiatan promosi yang dilakukan pihak distro ucup shop, hal tersebut dilakukan guna memperkenalkan usaha dan produk-produk, harga, serta sistem belanja yang dimiliki distro ucup shop terhadap calon konsumen. Promosi yang diterapkan yaitu komunikasi dari mulut ke mulut, komunitas bapak S sendiri yang banyak mengikuti sepak bla maupun futsal, dengan cara menawarkan produk-produknya kepada tim sepakbolanya maupun tim-tim lain dan hal itu dilakukan terus menerus bergantian. Selain itu promosi juga dilakukan dengan memasang status promo-promo penjualan di Facebook, instagram dan whatsApp.
Analisis Data Penelitian
Pelaksanaan Strategi Marketing Mix di Ucup Shop Bangsri Jepara
Diketahui dari hasil data penelitian yang sudah dijelaskan di atas, bahwasanya dalam menjalankan usaha selama ini pihak Uchup Shop menggunakan beberapa strategi dalam meningkatkan penjualan, dan beberapa strategi yang dipakai baik mengenai tempat, produk, harga, promosi, komunitas, merupakan strategi dalam rangka meningkatkan penjualan. Dari beberapa strategi yang di pakai Uchup Shop adalah Strategi Marketing Mix. Marketing Mix adalah mengintegrasikan tawaran produk, logistik dan komunikasi”. Marketing Mix menyatu padukan bentuk-bentuk penawaran, menyatu padukan bentuk- bentuk logistik atau distribusi dan juga bentuk-bentuk komunikasi. Marketing Mix mendeskripsikan suatu kumpulan alat-alat yang dapat digunakan oleh manajemen untuk mempengaruhi penjualan. Menurut Philip Kotler formula tradisional dari marketing mix ini disebut sebagai 4P yaitu product (produk), price (harga), place (tempat), promotion (promosi).
Marketing Mix adalah istilah yang sering dipakai dalam dunia bisnis dan pemasaran. Identifikasi produk, tempat, harga dan pemasaran lainnya dibahas dalam teori yang dikenal juga dengan sebutan bauran pemasaran.
Menurut Kotler Amstrong pengertian marketing mix adalah perangkat pemasaran yang taktis dan dapat dikendalikan perusahaan. Unsur didalamnya meliputi tempat distribusi, produk, harga dan promosi yang kemudian dipadukan oleh perusahaan untuk mencapai target market yang diinginkan.
Marketing Mix dalam pandangan seorang ahli bernama Buchari Alma menafsirkan, suatau bentuk strategi dalam mengombinasikan barbagai macam kegiatan marketing agar tercipta sebuah kombinasi maksimal sehingga muncul hasil yang paling memuaskan. Marketing ix atau yang dalam bahasa Indonesia disebut dengan bauran pemasaran menjadi fondasi model dasar suatu bisnis. Istilah ini dikenalkan pertama kali oleh seorang profesormarketing Harvard pada tahun 1948. Konsep marketing mix yang dikenal 4P adalah, product (produk), place (tempat), price (harga), promotion (promosi).
Faktor yang Mempengaruhi Strategi Markeeting Mix di Uchup Shop Setelah Pandemi Covid-19 Dalam Meningktkan Penjualan
Markeeting Mix merupakan sebagai serangkaian variabel pemasaran terkendali yang dipakai oleh perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang dikendalikan perusahaan, dari pasar sasarannya, marketing mix atau yang disebut bauran pemasaran terdiri atas segala hal yang bisa dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan produknya, yang dikenal dengan “4P”, yaitu product, price, lokasi, dan promosi”.
Berdasarkan data yang diperoleh peneliti, diketahui bahwa semenjak adanya Covid-19 yang melanda di seluruh dunia khususnya di Indonesia, sangat berdampak pada hasil penjualan suatu bisnis. Selain itu, Kemunculan virus corona menyebabkan adanya pembatasan mobilitas di tingkat masyarakat yang akhirnya memberi dampak buruk bagi Uchup Shop dalam penjualan karena pengunjungnya berkurang drastis
Berdasarkan hasil data penelitian, diketahui pada saat adanya Pandemi Covid-19 ini merupakan pemasalahan atau kendala terbesar bagi semua orang dan semua sektor, Salah satunya yang terkena dampak adanya Pandemi Covid-19 yakni Distro ucup shop ini. Sebelum adanya Pandemi Covid-19 pemasukan dalam penjualan yang di peroleh perusahaan ini bisa mencapai 70 jutaan hingga 80 jutaan dalam jangka waktu 1 bulan. Pada saat pandemi ini pemasukan dari hasil penjualan menurun signifikan mencapai angka 20-25 jutaan dalam jangka waktu 1 bulan. Penurunan omset pun sangat besar yang menjadikan gejolak bagi perusahaan atau pengurangan karyawan
Berdasarkan hal tersebut, upaya yang dilakukan oleh pihak distro ini dalam meningkatkan penjualan pasca adanya Pandemi Covid-19, usaha yang dilakukan oleh pihak toko yaitu:
Strategi yang Pertama, yaitu tempat di Uchup Shop merupakan tempat yang strategis pinggir jalan raya, parker luas dan lingkungan pemukiman warga, hal itu dilakukan target dari awal agar cepat dikenal konsumen dan pendistribusian dengan baik dan cepat, selain itu dari sisi outlet penampilan distro Uchup pun terlihat bagus, warna cat yang cerah, lampu yang terang, ber AC, tertutup kaca, unik, dan rapi sesuai dengan karakter selera anak muda. Bentuk desin terseut dibuat bapak S untuk menarik konsumen agar perdaya diri dan bangga untuk belanja di Uchup Shop.
Strategi keduua Produk, diketahui bahwa Ucup Shop merupakan usaha yang bergerak di bidang fashion dan perlengkapan olahraga, di Uchup Shop pasca pandemic lebih melengkapi berbagai macam produknya seperti T-shirt, celana jeans, jaket, topi, dompet, aksesoris dan peralatan olahraga guna menarik para konsumen agar dapat menaikkan penjualan pasca Pandemi Covid-19. Menurut Hermawan Kertajaya, produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk mendapatkan perhatian, dimiliki, digunakan atau dikonsumsi, yang meliputi barang secara fisik, jasa, kepribadian, lokasi, organisasi dan gagasan atau buah fikiran. Selanjutnya yaitu Harga, diketahui dalam menentukan sebuah harga sangatlah signifikan, dikarenakan dapat memberikan nilai kepada konsumen karena dapat mempengaruhi citra produk, dan keputusan konsumen untuk membeli. Selain itu, dalam rangka menarik minat beli konsumen untuk tetap berbelanja di distro ucup shop khususnya di masa pasca pandemi ini, pihak distro ucup shop memberikan potongan harga produk yang sudah pasaran atau banyak di toko lain karena untuk menarik perhatian konsumen bahwa agar mendapat penilaian bahwa di Uchup Shop harganya terbilang murah, selain itu juga mengingat ekonomi atau pendapatan masyarakat saat ini yang berkurang karena adanya pandemi covid-19 yang mengalami banyaknya penurunan jumlah pendapatan.
Selanjutnya yaitu promosi. diketahui bahwa ada beberapa kegiatan promosi yang dilakukan pihak distro ucup shop, hal tersebut dilakukan guna memperkenalkan usaha dan produk-produk, harga, serta sistem belanja yang dimiliki distro ucup shop terhadap calon konsumen. Promosi yang diterapkan yaitu komunikasi dari mulut ke mulut dan komunitas, bapak S sendiri hobinya adalah sepak bola dan futsal, disitu bapak S sering menawrkan atau menjual produknya lewat komunitas timnya atu tim lawan, dan hal itu dilakukan dengan terus menerus karena gabti-ganti tim. Selain itu promosi juga dilakukan dengan memasang status promo-promo penjualan di Instagram, facebook dan whatsApp. Walaupun hal tersebut tidak langsung menghasilkan, setidaknya sudah memberikan informasi terkait dengan produ-produk yang ada di distro.
Pada hakekatnya promosi merupakan suatu bentuk komunikasi pemasaran, yang dimaksud dengan komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi, membujuk, dan mengingatkan sasaran pasar atas perusahaan dan produknya agar bersedia, berminat membeli, dan loyal kepada produk yang ditawarkan. Promosi penjualan adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai intensif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan.
Tingkat keberhasilan usaha Distro Ucup Shop dalam menyetabilkan penjualan pasca pandemi ini hanya bertambah 10 juta perbulan, yang semula saat pendemi hanya mampu 20-25 juta saat ini mampu 30-35 juta perbulan padahal sebelum adanya pandemi covid-19 Uchup Shop perbulan bisa mencapai tujuh puluh juta hingga delapan puluh jutaan, tapi ternyata penjualan sampai saat ini belum bisa maksimal seperti sebelum adanya pandemi. Padahal dari segi tempat sudaha direnovasi atau perbaiki agar terlihat keren, produk lebih dilengkapi dari sebelumnya, harga sudah diturunkan dan dikasih beberapa varian harga agar dari beberapa kalangan atau segmen bisa tercakup, dan promosi sudah dijalankan baik manual maupun media social.
Dari hasil penelitian peneliti, ternyata faktor penyebabnya yaitu dengan adanya pandemic kemarin gaya hidup masyarakat menjadi berubah, pada saat pandemic masyarakat dilarang keluar rumah atau berkerumun, makanya masyarakat pada malas untuk keluar atau belanja ke outlet-outlet, dan hal itu menjadikan awal mula pebisnis-pebisnis yang menggunakan system online bermunculan dengan memanfaatkan situasi tersebut, akhirnya konsumen belanja hanya dirumah lewat android, dan barangpun bisa diantar nyampai rumah, hal itulah menjadikan ketagihan dan keasyikan bagi konsumen dalam berbelanja pada saat pandemic hingga menjadikan ketagihan sampai pasca pandemic saat ini.
Selain itu sekarang banyak aplikasi online atau bisnis online yang memberikan firur-fitur pelayanan dengan berbagai promo baik diskon produk atau pengiriman gratis yang menjadikan kecanduan dan keasyikan bagi konsumennya. Dampak dari itu banyak dari orang-orang sekrang memilih bertransaksi jual beli secara online karena cukup dengan android tanpa keluar rumah mereka bisa berbelanja, sehingga para pengusaha yang masih menggunakan konsep atau system biasa (offline) maka akan tertinggal oleh pasar dan secara pelan-pelan mengakibatkan penurunan dalam penjualan.
Masukan peneliti, sebaiknya dari pihak Distro Ucup Shop lebih mengembangkan lagi strategi marketing pemasaran online guna dapat bersaing dengan perusahaan toko online yang sudah menjamur. Upaya yang harus dilakukan antara lain yaitu memanfaatkan media sosial sebaik mungkin dengan layanan pesanan online atau membuat pemasaran online baik lewat, marketplace, instagram, tiktok, shoppe, lazada, toko pedia, atau aplikasi-aplikasi lainnya agar produk lebih dikenal masyarakat dan penjualan bisa meningkat tajam, karena promosi online yang dipakai Uchup Shop masih sangat sederhana belum menggunakan aplikasi-aplikasi sistem online dengan maksimal. Atau pihak Uchup Shop mencari karyawan yang mempunyai sumber daya yang mumpuni dibidang online untuk dijadikan admin pemasaran. Kemudian dari pihak Distro Ucup Shop mengurangi harga yang dipasarkannya, karena dipasar online rata-rata harganya lebih murah dari pada toko offline karena tidak kena biaya sewa tempat. Kualitas juga diutamakan agar konsumen puas.
Strategi Marketing Mix di Ucup Shop Dalam Perspektif Ekonomi Syariah
Dalam dunia bisnis atau berinteraksi dengan sesama, baik jual beli, maupun interaksi sosial harus sesuai dengan syariat islam agar memahami batasan-batasan antara hak, kewajiban maupun larangaan, supaya bisa menjalani bisnis atau muamalah bisa sesuai dengan tuntunan yang diajarkan oleh Rosullalah Saw. Persoalan muamalah dalam hal yang tidak secara jelas ditentukan oleh nash sangat luas disebabkan bentuk dan jenis muamalah tersebut akan berkembang sesuai dengan perkembngan zaman, tempat, kondisi dan sosial. Atas dasar itu muamalah sangat terikat denganperubahan sosial erat dengan perubahan sosial yang terjadi ditengah-tengah masyarakat…. dalam pemasaran syariah atau ekonomi syariah sebenarnya tidak jauh dengan konsep pemasaran umumnya, namun dalam pemasaran syariah mengajarkan pebisnis atau marketer untuk menjalaankan usahanya deengan jujur, adil, bertanggung jawab dan profesional agar pelanggan dapat nyaman, percaya tanpa merasa was-was dalam berbelanja. Marketing mix dalam perspektif islam memiliki makna penting dalam pemasaran,utamanya dalam membentuk perilaku para pemasar dalam melayani pelanggan dengan menekankan aspek maksimilisasi nilai, bukan semata-mata mengejar keuntungan pribadi atau perusahaan.
Diketahui dari penelitian peneliti tentang Strategi Merketing Mix yang di terapkan di Uchup Shop dalam perspektif ekonomi syariah mengenai 4P place / tempat, product / produk, price / harga, promotion / promosi mengandung unsur-unsur syariah yang mana meliputi kejujuran dan keadilan.
Place (tempat), saluran pemasaran yang dipakai Uchup Shop merupakan bentuk saluran pemasaran yang pendek dimana lokasi atau tempat perusahaan yang mudah dijangkau oleh masyarakat langsung dalam mendapatkan barang, tempat Uchup Shop merupakan tempat milik owner atau bapak S sendiri dengan hasil dari kerja keras usahanya dan atas nama sertifikat sendiri, tempat tersebut merupakan lokasi yang strategis pinggir jalan raya dengan parkiran yang luas. Tempat yang ditempati Uchup Shop bukan tanah hak guna bangunan (HGB), bukan tempat larangan pemerintah, atau tempat sengketa, tetapi tempat pribadi dengan membeli lahan atas nama bapak S sendiri. Islam lebih menekankan kedekatan tempat perusahaan dengan pasar atau konsumen, hal itu untuk menghindari adanya aksi pencegatan barang sebelumke pasar atau konsumen. Dalam sebuah hadist disebutkan yanh artinya “Ibnu Umar berkat, “sesungguhnya Rosullalah melarang seseorang mncegat barang dagangan sebelum di pasar’’(HR. Muslim)
Product (produk), Uchup Shop dalam menjual produk adalah barang-barang untuk fashion dan perlengkapan olahraga, dimana produk tersebut merupakan barang yang untuk dipakai dalam keseharian untuk terlihat keren atau pun untuk menutupi sebagian tubuh. Produk yang dijual di Uchup Shop adalah, kaos, kemeja, celana panjanag, celana pendek, jaket, topi, sepatu sekolah, sepatu, bola, sepatu olahraga dan lainnya yang merupakan produk untuk menunjang penampilan seseoramg agar terlihat bagus dan keren. Jika dilihat dari perspektiff syariah barang tersebut merupakan barang yang halal untuk dipakai dan memiliki kualitas yang baik, karena produk yang dipasarkan pun mendapat persetujuan dan keihlasan dari kedua belah pihak antara pihak Uhup Shop dan konsumen
Price (Harga), Uchup Shop dalam menerapkan harga diperusahaannya di pilah-pilah dari segi produknya, karena harga dari sebuah produk yang akan dijual akan menentukan pendapatan dari suatu perusahaan, sehingga hrga harus ditentukan dengan matang, pada waktu yang tepat dan dalam jumlah yang tepat. Harga merupakan suatu elemen marketing mix yang memiliki peranan penting dalamsuatu perusahaan. Di Uchup Shop produk yang pasaran harganya dalam mengambil keuntungan sudah sesuai dengan syariaat islaam, karena mengambil keuntungan atau laba dengan rndah karena mengejar kuantiti, sedangkan produk yang bukan pasaran di Uchup Shop harganya masih standar atau dinaikkan dikit, yang penting tidak berlipat-lipat ganda sesuai dengan hadist Rosullalah Saw ‘’barang siapa yang berbuat sesuatu dalam menentukan harga –harga orang Islam agar memahalkannya, maka Allah berhak menundukkannya dengan tulang dari api nerakapada hari kiamat” (HR. Ahmad bin Hanbal).
Promotion (promosi), dalam promosi yang diterapkan di Uchup Shop meliputi sistem manual ataupun media sosial, adapun yang manual meliputi mulut kemulut dan komunitas, dan media sosial lewat status facebook, instagram, dan whats up. Promosi merupakan salah satu sarana untuk megenalkan produk-produk yang ada diperusahan kepada khalayak umum atau target sasaran (konsuman). Suatu produk jika tidak dikenalkan ke konsumen maka tidak akan diketahui manfaat atau kegunaanya oleh konsumen. Uchup Shop sering melakukan promosi lewat media sosialuntuk mengenalkan produk-produknya kepada masyarakat umum, hal itu dilakukan untuk mengejar target dari pemasaran perusahaannya. Tujuan dari promosi yang dilakukan adalah ungtuk menegalkan produk kegunaan dan manfaatnya, membujuk atau mengarahkan konsumen untuk membeli produk dengan kesan yang positif dai suatu produk agar konsumen tertarik untuk membeli, dan yang terakhir promosi mengingatkan agar konsumen selalu mengingat produk yang ditawarkan selalu diingat.
Promosi dalam perspektif ekonomi Islam merupakan suatu upaya penyampaian informasi yang benar terhadap produk atau jasa kepda calon konsumen atau khalayak umum. Berkaitan dengan hal tersebut Islam menekankan agar menghindari unsur penipuan atau hoax kepada calon konsumen. Dalam hadist disebutkan: ‘’Ibnu Umar berkata: Seseorang laki-laki mengadu kepada Nabi, ‘’Aku telah tertipu dalam jual beli.’’ Maka beliau bersabda,’’katakanlah kepada orang yang kamu ajak jual beli, tidak boleh menipu. (HR . Bukhari).
Dalam penerapan Strategi Marketing Mix yang di pakai Uchup Shop sudah memenuhi sistem ekonomi syariah dimana dalam menjalankan usahanya memakai prinsip-prinsip kejujuran, keadilan, dan transparan dalam melakukan jual beli kepada konsumen, dan transaksi yang dilakukan bapak S maupun karyawannya bertransaksi dengan saling ihklas antara penjual dan pembeli yang ada di Uchup Shop, baik dari beberapa Strategi 4P yang meliputi product (produk), place (tempat), price (harga), dan promotion (promosi).